Introduction to Internationally Recognized English Tests #1/4

by - June 29, 2018

PEMBUKA

Kategori English Proficiency Test merupakan sebuah seri untuk mengenal, memahami, memilih, dan mencapai nilai yang ditargetkan pada blog ini. Perlu dipahami, saya sangat-sangat merekomendasikan untuk membaca Kategori English Proficiency Test berurutan (part 1, part 2, part 3, dan part 4). Dengan demikian teman-teman dapat memahami seutuhnya.

Teruntuk teman-teman yang akan berinteraksi dengan lingkungan yang menuntut penggunaan kemampuan berbahasa Inggris, maka tentu sudah tidak asing dengan Internationally Recognized English Test atau English Proficiency Test. 

Internationally Recognized English Test (it is not a common abbreviation tho, but let me call it IRET to make it short) pada dasarnya adalah ujian kompetensi bahasa Inggris yang terstandardisasi (oleh masing-masing pengembang ujian) dan diakui secara internasional. Perlu diingat, masing-masing ujian memiliki tujuannya masing-masing. Dengan memiliki tujuan yang berbeda, maka cara menguji kemampuan berbahasa inggrisnya pun berbeda. Sebagian ada yang fokus sebagai prasyarat imigrasi, sebagian ada yang fokus menguji kemampuan komunikasi di lingkungan kerja, sebagian lainnya ada yang fokus menguji kemampuan di lingkungan akademik.

Dengan demikian, pengembang ujian memiliki pendekatannya masing-masing dalam menguji kompetensi Inggris. Sekalipun antar IRET ada yang memiliki tujuan yang sama, cara mengujinya berbeda. Meski selalu ada perbandingan conversion table antar masing-masing IRET, namun hasil pengkonversian tersebut hanyalah memberikan rough estimation. Seseorang yang berhasil pada salah satu tes tidak dapat terjamin akan meraih skor yang tinggi pada tes IRET lainnya.

Dari berbagai jenis IRET, kita akan fokus pada penggunaan IRET untuk studi lanjut. Pada bagian #1 ini, post ini akan fokus pada pengenalan berbagai jenis IRET yang ada. Secara umum, IRET yang dikenal adalah TOEIC, TOEFL, IELTS, Pearson PTE Academic, Cambridge Michigan Language Assessments, Cambridge English Language Assessment, dan berbagai jenis test lainnya. Jadi, IRET ini tak hanya TOEFL dan IELTS ya :)

Namun karena artikel ini ditujukan khusus untuk teman-teman yang sedang berada di Indonesia dan akan mengambil IRET untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, maka secara umum yang dikenal adalah TOEIC & TOEFL (toefl dan toeic dikembangkan oleh ETS) dan IELTS (dikembangkan oleh gabungan British Council yang terdiri atas IDP: IELTS Australia dan Cambridge Assessment English). 

Penjelasan berikut dibagi berdasarkan pengembang IRET nya yakni ETS dan British Council


ETS: TOEIC & TOEFL

ETS, Educational Testing Service, merupakan lembaga non-profit yang mengembangkan berbagai jenis academic standardized test. Jadi, ETS tidak hanya mengembangkan TOEFL, namun berbagai macam academic standardized test juga.

Terkait uji kompetensi Bahasa Inggris, ETS mengembangkan TOEIC dan TOEFL. Pada ETS, Inggris yang digunakan memiliki dialect American-English. Penjelasan lebih detailnya disajikan sebagai berikut:

TOEIC

TOEIC, Test of English for International Communication, merupakan ujian yang dikembangkan untuk menguji kemampuan menggunakan Bahasa Inggris dalam berkomunikasi pada english environment. TOEIC memiliki slogan The Global Leader in English-language Assessment for the Workplace. Hal ini dikarenakan TOEIC dijadikan sebagai acuan oleh berbagai organisasi untuk menstandardisasi kemampuan berbahasa Inggris pegawainya pada dunia kerja

Meski tujuan pengembangan TOEIC adalah ke arah International Communication pada lingkungan kerja, beberapa institusi pendidikan masih menerima TOEIC sebagai prasyarat pendaftaran. Yang menjadi catatan adalah kata 'beberapa'. Hal ini dikarenakan parameter uji TOEIC tidak mampu menggambarkan secara utuh kemampuan test taker dalam menggunakan kemampuan Inggrisnya pada Academic Environment. Dapat dikatakan, hanya beberapa universitas yang masih menerima TOEIC khususnya di negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu.

TOEIC sendiri dibagi menjadi beberapa program yakni TOEIC Listening and Reading Test, TOEIC Speaking and Writing Test, dan TOEIC Bridge Test.

Pada TOEIC Listening and Reading Test (TOEIC LR) memiliki rentang nilai total 10-990 dengan masing-masing section Listening 5-495 dan section Reading 5-495.

Pada TOEIC Speaking and Writing Test (TOEIC SW) memiliki rentang nilai total 0-400 dengan masing-masing section Speaking 0-200 dan section Writing 0-200.

Pada TOEIC Bridge Test memiliki rentang nilai total 20-180 dengan masing-masing section Listening 10-90 dan section Reading 10-90.

Jika ditujukan untuk tujuan melanjutkan studi, ada beberapa institusi yang hanya meminta calon mahasiswanya memiliki score pada Listening and Reading Test saja namun ada juga sebagian institusi yang mempersyaratkan kedua test nya yakni Listening and Reading Test dan Speaking and Writing Test.

Penjelasan lebih lengkap TOEIC: click here
Registrasi TOEIC: click here
Contoh-contoh soal TOEIC: click here

TOEFL

Secara umum TOEFL, Test of English as a Foreign Language, digunakan sebagai salah satu ujian masuk pada universitas dan sekolah lanjut (S2, dll). Dengan demikian, pengembangan TOEFL akan mengarah pada menguji kemampuan test taker pada Academic Environment. Karena hal ini, TOEFL hanya menawarkan Academic English. Jadi tidak dikenal istilah General TOEFL pada TOEFL (berbeda dengan IELTS dan beberapa IRET lainnya yang memiliki jenis General).

TOEFL sendiri sudah digunakan sejak lama sebagai prasyarat dalam berbagai institusi, tak hanya institusi pendidikan. Dari sejarahnya, TOEFL memiliki berbagai jenis yakni TOEFL PBT, TOEFL CBT, TOEFL ITP, TOEFL iBT dan, TOEFL Paper-delivered Test.

TOEFL PBT
TOEFL PBT, paper based test, dapat dikatakan merupakan jenis tes yang paling tua dari TOEFL. Mengapa dikatakan demikian? Karena jenis tes ini merupakan TOEFL yang paling awal dikembangkan oleh ETS. Pada TOEFL PBT, tes dibagi menjadi 3 sections: Listening, Structure, dan Reading dengan range nilai total berkisar antara 310-677. Tiap section memiliki kisaran raw score sebagai berikut:

Listening: 50 soal, 40 menit, rough score pada rentang 31-68
Structure: 40 soal, 25 menit, rough score pada rentang 31-68
Reading: 60 soal, 45 menit, rough score pada rentang 31-67

di-capture dari halaman ETS (https://www.ets.org/toefl/pbt/about)

Tak banyak yang bisa dibahas pada TOEFL PBT karena tercatat semenjak Juli 2017, pelaksanaan TOEFL PBT telah dihentikan. Jika test taker berdomisili di negara yang belum tersedia TOEFL iBT, maka TOEFL Paper-delivered Test bisa menjadi pengganti TOEFL PBT (baca lebih lanjut di TOEFL Paper-delivered Test). Untuk rekan-rekan yang pernah melakukan TOEFL PBT sebelum Juli 2017, score nya tetap valid sampai 2 tahun ke depan. 

TOEFL CBT
TOEFL CBT, Computer Based Test, merupakan jenis tes yang dikenalkan pada tahun 1998 sebagai alternatif dari pelaksanaan TOEFL PBT saat itu. TOEFL CBT dibagi menjadi 4 sections: Listening, Structure, Reading, dan Writing dengan kisaran nilai total 0-300.  Penggunaan ujian berbasis komputer memiliki peran yang penting terhadap perkembangan TOEFL. 

Sekali lagi tak banyak yang bisa dibahas pada TOEFL CBT karena pada September 2006 (1 tahun setelah pengenalan TOEFL iBT), pelaksanaan TOEFL CBT dihentikan.

TOEFL ITP
TOEFL ITP, Institutional Testing Program, merupakan sebuah program yang diluncurkan oleh ETS untuk membantu berbagai macam institusi untuk mengadakan tes kompetensi bahasa Inggris yang terjangkau dan terjamin kualitasnya. Format TOEFL ITP sangat-sangat mirip dengan TOEFL PBT yang dulu (non revised version) yakni terdiri atas Listening, Structure, dan Reading. Perlu menjadi catatan bahwa jika ada institusi yang memprasyaratkan TOEFL PBT, maka yang dimaksud adalah TOEFL PBT (non revised version) atau TOEFL Paper-delivered Test (TOEFL PBT revised version) bukan TOEFL ITP.

Dengan demikian, sebenarnya, ETS mengembangkan TOEFL ITP hanya bertujuan untuk membantu berbagai institusi untuk menyediakan platform untuk memantau progress test taker pada institusi tersebut. Jika dibandingkan dengan TOEIC, TOEFL ITP masih cenderung lebih sering dijadikan prasyarat di berbagai institusi. TOEFL ITP umumnya masih digunakan sebagai prasyarat untuk institusi di mana bahasa ibunya bukanlah bahasa Inggris. Dapat dikatakan, TOEFL ITP hanya diterima di beberapa institusi di beberapa negara di Asia meski terkadang beberapa Institusi selain di Asia masih menerimanya.

Mengutip dari website ETS,
The TOEFL ITP and TOEFL iBT® tests are used for separate purposes and administered differently. The TOEFL iBT test is a high-stakes assessment administered by ETS. Institutions use TOEFL iBT test scores to make high-stakes decisions, such as university-level student admissions. TOEFL ITP tests are administered by institutions or our ETS preferred network and used for specific purposes including placement, monitoring progress and more.
Karena TOEFL ITP merupakan bentuk kerja sama antara ETS dengan Institusi, maka yang melaksanakan dan mengatur pelaksanaan tes diserahkan kepada Institusi tersebut dengan tetap berkoordinasi dengan ETS. Hal ini terkait waktu, tempat, dan biaya. Dengan demikian, biaya antar tempat tes TOEFL ITP bisa beragam. Umumnya biaya bervariasi sekitar 300k-500k IDR. Jadi berbagai macam institusi yang mengklaim TOEFL ITP di bawah rentang 300 ribu rupiah PATUT DICURIGAI.


Lantas bagaimana untuk mengetahui waktu, tempat, dan biaya TOEFL ITP yang guaranteed asli dari ETS?
Silahkan cek di IIEF. IIEF dapat dikatakan 'perwakilan ETS' di Indonesia. IIEF mengatur pelaksanaan berbagai TOEFL ITP di berbagai institusi di Indonesia. Untuk memahami berbagai penjelasan lain tentang TOEFL ITP, silahkan buka halaman di bawah ini:


Penjelasan lebih lengkap TOEFL ITP: click here
Registrasi TOEFL ITP: (hubungi institusi pelaksana masing-masing)
List Institusi pelaksana TOEFL ITP resmi dari IIEF: click here*
Pendoman TOEFL ITP: click here
Contoh-contoh soal TOEFL ITP: click here

*silahkan dibuka, pilih kota dan tanggal pelaksanaannya, dan hubungi institusi tersebut untuk mengetahui mekanisme pendaftarannya

TOEFL iBT
TOEFL iBT, Internet Based Test, merupakan jenis tes yang paling sering digunakan hingga saat ini. Berdasarkan statistik di website ETS, test taker menggunakan hampir 97% TOEFL iBT dan hanya 3% TOEFL Paper-delivered Test (perbedaan paper-delivered test dengan PBT akan dijelaskan selanjutnya). Biaya TOEFL iBT bervariasi untuk tiap negara, untuk Indonesia sebesar 195 USD (update June 25, 2018). Segala macam jenis promosi, flier, etc yang sekiranya jauh dari harga 195 USD patut dipertimbangkan keasliannya

Pada TOEFL iBT, soal akan dikerjakan melalui komputer yang terkoneksi ke internet. TOEFL iBT memiliki 4 section yakni Listening, Reading, Speaking, dan Writing. Waktu pelaksanaan TOEFL iBT cenderung lebih lama yakni 4 jam yang terdapat break sebelum section speaking.

Pada bagian Listening dan Reading, jawaban yang telah diberikan akan dinilai secara otomatis oleh komputer dan didapatkan rough score. Pada bagian Speaking dan Writing, beberapa instruksi akan disampaikan untuk kemudian test taker tanggapi melalui microphone untuk speaking dan melalui essay box untuk writing. Headset yang memiliki microphone telah disediakan penanggung jawab pelaksana test. Jawaban tersebut kemudian akan direkam dan akan dinilai oleh test raters dalam bentuk rough score. Semua rough score akan dikonversi menjadi scaled score (tiap band memiliki rentang 0-30). Setelah dikonversi nilai tersebut akan dijumlahkan sehingga dihasilkan skor total dengan rentang 0-120.

How rough scores are converted? No one actually knows. Only ETS knows.

Penjelasan TOEFL iBT: click here
Rekomendasi buku buat belajar TOEFL iBT: click here*
Free preparation resource TOEFL iBT: click here**
Registrasi TOEFL iBT: click here
Contoh-contoh soal TOEFL iBT: click here

*buku yang saya rujuk sangat-sangat saya rekomendasikan. kasarnya, yang buat tes (ETS) yang buat bukunya. jadi untuk apa bersandar pada buku yang lain jika yang buat tesnya udah buat buku? hehe. Kalo nda mampu beli... ya bisa baca dari perpus, pinjem punya senior, atau... you know what you should do :)
**scroll ke bagian bawah nanti ada bacaan free preparation material. kalo ga kesampean baca bukunya, coba ini juga boleh hehe

TOEFL Paper-delivered Test
Dikarenakan kehadiran TOEFL iBT, penggunaan TOEFL PBT mulai dihentikan dan digantikan dengan yang baru yakni TOEFL Paper-delivered Test. Pada jenis tes ini sederhananya adalah revised version dari TOEFL PBT yang disesuaikan dengan isi tes TOEFL iBT. TOEFL Paper-delivered Test ini mulai diberlakukan setelah Juli 2017 untuk beberapa lokasi di mana tidak memungkinkan untuk melakukan TOEFL iBT (akses internet, akomodasi, dll).

di-capture dari halaman ETS (https://www.ets.org/toefl/rpdt/about)

TOEFL Paper-delivered Test juga biasa disebut sebagai TOEFL PBT revised version. TOEFL Paper-delivered Test terdiri atas 3 section Reading, Listening, dan Writing dengan rentang score masing-masing section 0-30 dan rentang score total adalah 0-90. Dapat dilihat pada TOEFL Paper-delivered Test pun menggunakan skala score yang sama dengan TOEFL iBT. TOEFL Paper-delivered Test biasanya dipilih oleh teman-teman sebagai IRET ketika TOEFL iBT belum tersedia di negara tersebut. Ketika TOEFL iBT belum tersedia di negara tersebut, maka TOEFL Paper-delivered Test dapat digunakan untuk menggantikan TOEFL PBT yang telah dihentikan pelaksanaannya Juli 2017 lalu.

Beberapa institusi pendidikan masih menerima jenis test ini untuk mengakomodir para pendaftar dari negara di mana TOEFL iBT masih belum bisa dilaksanakan. Kedepannya, ketika ada beberapa institusi yang memprasyaratkan TOEFL PBT, maka yang mereka maksud adalah TOEFL PBT (non revised version) atau TOEFL Paper-delivered Test bukan TOEFL ITP. 

Pada revised version ini, test taker akan diuji kemampuan berbahasa inggrisnya (Listening, Reading, Writing) hampir mirip kontennya dengan TOEFL iBT (namun tidak ada section speaking) sehingga TOEFL Paper-delivered Test dapat dianggap sejajar terhadap TOEFL iBT pada negara-negara di mana TOEFL iBT belum bisa dilaksanakan. Biaya tes TOEFL Paper-delivered Test adalah 180 USD dan layaknya TOEFL iBT, score berlaku selama 2 thaun.

Perlu menjadi catatan, setelah melakukan pengecekan, di Indonesia seluruh jenis pelaksanaan TOEFL hanyalah TOEFL iBT. Tidak ada pelaksanaan TOEFL Paper-delivered Test.  Dikarenakan TOEFL Paper-delivered Test ini tidak ada di Indonesia, jadi tidak perlu dibahas lanjut ya :)

Penjelasan TOEFL Paper-delivered Test: click here
Registrasi TOEFL PBT: click here*
Contoh-contoh soal TOEFL Paper-delivered Test: click here

*Ingat, di Indonesia tidak dilaksanakan TOEFL Paper-delivered Test. Untuk membuktikannya sendiri, silahkan klik link registrasi TOEFL PBT di atas kemudian pilih negara Indonesia. Hasilnya cuma tanggal dan tempat pelaksanaan TOEFL iBT

Memahami TOEFL lainnya
Setelah memahami TOEFL PBT, TOEFL CBT, TOEFL ITP, TOEFL iBT, dan TOEFL Paper-delivered Test, maka dapat dikatakan seluruh jenis TOEFL yang ada di Indonesia selain TOEFL iBT dan TOEFL ITP adalah tidak resmi (bukan dari ETS). Mengapa demikian? Ingat, TOEFL PBT telah dihentikan 2017 lalu, TOEFL CBT 2007 lalu dan TOEFL PBT revised version (Paper-delivered Test) tidak ada di Indonesia.

Dengan memahami dasar-dasar dari sejarah perkembangan tes TOEFL tersebut harapannya teman-teman tidak terjebak dengan marketing berbagai lembaga belajar bahasa yang menggunakan istilah-istilah yang ambigu dengan sengaja untuk membuat test taker beranggapan bahwa itu adalah benar TOEFL resmi dari ETS.

Di lapangan, saya sering menemukan beberapa flier yang membuka pendaftaran tes TOEFL PBT (padahal seperti yang dijelaskan, TOEFL PBT tidak ada di Indonesia). Ketika saya konfirmasi ke institusi tersebut, mereka tetap menyampaikan bahwa mereka mengadakan TOEFL PBT, bukan TOEFL-Like ataupun TOEFL ITP. Setelah saya telusuri dari list IIEF, ternyata lembaga yang bersangkutan bukan juga pelaksana TOEFL ITP. Dari sini saya curiga yang mereka adakan hanyalah TOEFL-Like yang dinamakan TOEFL PBT oleh mereka. Mungkin alasannya adalah TOEFL-Like kan paper based test, alias dikerjakan dikertas. Padahal term TOEFL PBT itu merujuk ke pada jenis tes nya, bukan bagaimana tes itu dikerjakan. So, take care!

Secara umum, bahasa yang digunakan oleh TOEFL-TOEFL-an (tes yang mirip kontennya dengan TOEFL tapi bukan TOEFL resmi) yakni TOEFL-Like. TOEFL-Like is not administered, sponsored, developed, controlled, by ETS. Jadi tes tersebut tidak ada hubungannya dengan ETS. Biasanya TOEFL-Like diambil berkali-kali untuk persiapan untuk TOEFL ITP. Sampai saat ini, saya belum pernah menemukan institusi di luar negeri yang dalam website nya menerima TOEFL-Like sebagai IRET mereka, mohon dikoreksi ya jika ada. Pada institusi dalam negeri, terdapat beberapa yang masih menerima TOEFL Like namun tidak banyak. Umumnya institusi dalam negeri tetap memprasyaratkan minimal TOEFL ITP.

TOEFL-Like merupakan tes yang dibuat menyerupai TOEFL ITP (ingat, TOEFL ITP mirip dengan TOEFL PBT yang old bukan yang revised version). TOEFL-Like umumnya digunakan untuk menggambarkan kemampuan kasar berbahasa inggris kita. Biaya tesnya pun cenderung lebih murah, bisa di bawah 100 ribu rupiah sekali tes, bahkan beberapa lembaga bahasa memberikan kesempatan TOEFL-Like gratis.

Penutup ETS

Secara singkat, jenis tes kompetensi inggris resmi dari ETS hanya ada 3 macam di Indonesia yakni TOEIC, TOEFL ITP dan TOEFL iBT. TOEFL ITP merupakan bentuk kerja sama ETS dengan berbagai Institusi. TOEFL ITP dikelola, dilaksanakan, diatur oleh Institusi pelaksana tes (biasanya lembaga kursus bahasa) namun tetap berkoordinasi dengan ETS. Pada TOEFL iBT dikelola oleh ETS secara langsung bekerja sama dengan beberapa Authorized Testing Center. 

Jadi, ketika ada yang nawarin TOEFL PBT, maka mohon dipastikan ke lembaga tersebut apakah yang ia maksud adalah TOEFL ITP. Jika lembaga tersebut memberikan jawaban yang tidak membuat Anda paham, silahkan cek apakah lembaga tersebut tercantum pada list di IIEF. Jika tidak, maka TOEFL PBT yang ia maksud tak lain hanyalah sebuah TOEFL-Like.

Saya sangat-sangat merekomendasikan untuk mendaftar langsung melalui link (untuk TOEFL iBT) atau menghubungi langsung nomor telefon institusi (untuk TOEFL ITP) yang tertera pada halaman IIEF. Karena dengan mendaftar langsung dapat dipastikan keasliannya dan lebih murah (bisa mencapai 100-300k IDR lebih murah pada TOEFL iBT) daripada didaftarkan oleh Authorized Testing Center nya.


British Council: IELTS

Sejarah singkatnya pada tahun 1980 IELTS pertama kali disusun oleh British Council, Cambridge English Language Assessment, and The International Development Program of Australian Universities and Colleges. IELTS, International English Language Testing System, mengukur kemampuan berbahasa inggris test taker yang ingin melanjutkan studi atau bekerja di english environment. 

Perlu menjadi catatan penting, menariknya dari tes IELTS adalah mereka membawa slogan Fair to All khususnya bagian dari tes itu sendiri. Pada berbagai komponen uji IELTS, terdapat beberapa penyampaian yang menggunakan berbagai dialect (ga hanya American English, bisa juga British, dll). Teruntuk yang belum biasa berinteraksi dengan berbagai macam dialect, ini akan menjadi tantangan tersendiri.

IELTS terdiri atas 4 section: Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Tes IELTS berlangsung kurang lebih 2 jam 45 menit, lebih singkat jika dibandingkan TOEFL iBT yang mencapai 4 jam. Cara pengerjaan tes pun berbeda, pada tes IELTS jawaban diisi dengan mengisi kertas lembar jawaban yang telah diberikan. Pada bagian Speaking, proses tes akan langsung dilaksanakan dalam bentuk tatap muka (face-to-face) dengan examiner dari British Council. Tiap section memiliki rentang nilai dari 1 (non user) hingga 9 (expert) dengan skor total merupakan rata-rata dari keempat section.

IELTS memiliki 2 jenis tes yakni Academic dan General. Secara umum, jenis IELTS Academic merupakan jenis yang paling sering diambil oleh test taker sebagai prasyarat melanjutkan studi sedangkan IELTS General umumnya digunakan untuk persyaratan kerja dan imigrasi (Australia, Canada, UK). Meskipun demikian pastikan kembali prasyarat dan jenis IELTS yang diminta institusi yang bersangkutan. Jika tidak ada penjelasan jenis IELTS apa yang diminta, it is safely assumed they meant IELTS Academic. Biaya IELTS Academic beragam tiap lokasi dan negara, di Indonesia sendiri harganya beragam. Namun untuk daerah JABODETABEK umumnya sekitar Rp 2.850.000 (update June 26, 2018).

Di Indonesia sendiri IELTS Simulation lebih sering ditemukan. Layaknya TOEFL-Like, IELTS Simulation tidak memiliki hubungan apapun dengan British Council. IELTS Simulation umumnya diadakan oleh lembaga belajar bahasa. Harganya pun bervariasi, ada yang gratis, ada yang hanya 50 ribu hingga ada yang bahkan mencapai 300 ribu. IELTS Simulation bisa diambil sebagai gambaran terhadap perkiraan skor untuk tes sebenarnya nanti.

Penjelasan IELTS Academic: click here
Penjelasan format IELTS Academic: click here
Rekomendasi buku IELTS: click here
Registrasi IELTS: click here*
Contoh-contoh soal IELTS Academic: click here

*jangan lupa saat registrasi tentukan jenis IELTS apa yang Anda akan ambil, General atau Academic.


PERSYARATAN IRET DI BERBAGAI UNIVERSITAS (update June 29, 2018)

Pada bagian ini saya akan melampirkan berbagai persyaratan pendaftaran S2 di berbagai universitas. Perlu menjadi catatan, persyaratan universitas bisa saja berbeda dengan persyaratan jurusan yang kalian pilih. Sebagai contoh, ada persyaratan universitas yang meminta TOEFL iBT di atas 80, namun program studi yang kalian pilih di universitas tersebut di halamannya meminta TOEFL iBT di atas 90. Hal ini sangat wajar mengingat tuntutan tiap program studi itu berbeda satu sama lain. Jadi jangan lupa cek website program studi kalian ya, pastikan syarat IRET nya. 

Dan satu poin penting lagi, terkadang ada beberapa universitas memiliki kecenderungan terhadap salah satu IRET meski tentu tetap menerima score dari IRET lainnya. Tapi bukan berarti seakan-akan IRET lainnya tidak berlaku ya. Tes IRET lainnya tetap diterima, hanya universitas yang bersangkutan memiliki kecenderungan saja.

So here we are,

Figure 1: Persyaratan IRET dari MIT. Perhatikan, MIT menyatakan preferred IELTS. MIT juga menegaskan persyaratan tiap departemen bisa bervariasi dan kita harus mengecek website departemen untuk memastikan syarat IRETnya


Figure 2: Untuk universitas di Swedia, pendaftaran S2 dilakukan terpusat pada portal universityadmissions.se. Dapat dilihat seperti yang saya katakan, ketika tertulis TOEFL Paper-based atau TOEFL PBT, yang dimaksud adalah TOEFL Paper-based Test (TOEFL PBT revised-version) BUKAN TOEFL ITP/TOEFL-LIKE. Terlihat juga, Institusi di Swedia menerima berbagai macam IRET lainnya. Catatan: yang tertera adalah persyaratan minimal portal. persyaratan tiap program studi bisa bervariasi.


Figure 3: Persyaratan IRET pada Tokyo Institute of Technology untuk International Graduate Program A. Dapat dilihat meski titech berada di Asia dan tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa ibu, titech tetap tidak menerima TOEFL ITP. Dalam persyaratan di website univ, titech tidak mencantumkan batas minimalnya, namun tetap teman-teman harus memastikan persyaratan minimal ke masing-masing program studi yang dipilih



PENUTUP

Selesai sudah artikel bagian 1 ini. Terima kasih untuk Artika yang telah membantu proof read bagian IELTS (author nya ngambil iBT soalnya, jadi pas nulis ielts minta tolong dicek takut salah wkwk).

Harapannya dengan artikel ini teman-teman jadi memahami dasar-dasar dari Internationally Recognized English Test yang umum di Indonesia. Teruntuk yang sudah mengambil salah satu IRET, silahkan dicek kembali apakah benar-benar official. Kemudian jika sekiranya ada yang salah atau kurang tepat, mohon langsung chat atau komentar di artikel ini ya. Kalau bisa di chat, biar langsung diubah.

Nantikan artikel 2 tentang mengenal lebih dekat TOEFL iBT dan IELTS ^^ 

You May Also Like

6 comments

  1. mantab mas arif. terimakasih informasinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih, mohon bantuannya buat disebarluaskan ya mas ke teman-teman atau adik-adiknya, siapa tau bermanfaat ^^

      Delete
  2. Wah jadi nambah wawasan baru, terima kasih resonansi kehidupan, ditunggu resonansi wawasan selanjutnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih dr. Audi, mohon doanya ya semoga diberikan keluangan waktu untuk terus menulis :)

      Delete