Seorang Cendekiawan.

by - March 23, 2014

Sesuai dengan tema kan. Pertanyaan nya adalah,
"Cendekia itu apa? Dan apa itu CT (Cendekia Teknika)?"
ini pengertian cendekia,


Cendekia /cen•de•kia/ a 1 tajam pikiran; lekas mengerti (kalau diberi tahu sesuatu); cerdas; pandai; 2 cepat mengerti situasi dan pandai mencari jalan keluar (pandai menggunakan kesempatan); cerdik; 3 terpelajar; cerdik pandai; cerdik cendekia: kaum cerdik --; (http://kbbi.web.id/cendekia, 2014)

Nah, terus ditanya cendekia teknika itu apa? jadi cendekia+teknika.

teknik /tek·nik/ /téknik/ n 1 pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yg berkenaan dng hasil industri (bangunan, mesin): sekolah --; ahli --; 2 cara (kepandaian dsb) membuat atau melakukan sesuatu yg berhubungan dng seni; 3 metode atau sistem mengerjakan sesuatu; (http://kbbi.web.id/teknik, 2014).

Jelas kan arti nya apa? Haha. Nah dikarenakan tidak ada nya definisi teknika, saya menggunakan pendekatan kata.
Nah kalo disimak dari website CT nya sendiri, 

Cendekia Teknika merupakan salah satu BSO kelompok studi di Fakultas Teknik UGM yang memiliki fokusan kerja diranah Akademik dan Keprofesian Teknik. (http://ct.ft.ugm.ac.id, 2014).


Ada hal menarik lain nya yang bisa jadi tambahan. Permasalahan definisi Cendekiawan, yakni:


Cendekiawan /cen·de·ki·a·wan/ n 1 orang cerdik pandai; orang intelek; 2 Sos orang yg memiliki sikap hidup yg terus-menerus meningkatkan kemampuan berpikirnya untuk dapat mengetahui atau memahami sesuatu; (http://kbbi.web.id/cendekiawan, 2014).

Setelah masuk CT, tentunya kita melalui beberapa tahap untuk meng upgrade diri kita sendiri ke tahap yang selanjutnya. Tepatnya akan ada perubahan diri kita sehingga dapat disebut sebagai anggota Cendekia Teknika. Anggota dari suatu organisasi ini, diharapkan dirinya tentu dapat menjadi sebagai seorang Cendekiawan.

Well, banyak hal memang di dunia ini yang bagaikan pangggung sandiwara. Mulai dari suatu hal ke hal lain nya seperti yang sedang marak marak nya yakni Pemilu 2014 hingga hal hal yang terlupakan media seperti lumpur Lapindo dan lain hal. 

Sadar tak sadar, Mindset kita dituntut untuk menjadi seseorang yang mempunyai intelektualitas tinggi. Kita dituntut untuk mempunyai kemampuan bersaing agar dapat bertahan di era globalisasi ini. Bagi saya, definisi dari Cendekia dan Cendekiawan akan lebih lengkap dan mantap jika ditambahkan,

".... dan juga baik secara Moralitas sesuai dengan Ideologi yang dianut"

Masyarakat banyak kebingungan. Mereka tak tau apa yang harus diambil, atau mungkin lebih parahnya, kita semua tak sadar akan kondisi ini. Entah apa yang akan terpikirkan oleh kita jika mereka terus bertanya kepada kita

M: "Mas, kita sudah bayar pajak. Salah satu nya adalah untuk pendidikan, yang tentu telah memberi keringanan biaya pendidikan kepada kalian sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri. Contohnya anak teknik, Anggaplah di UGM ada 8 jurusan, dengan lulusan anggaplah hingga 1000orang per tahun. Itu untuk satu PTN, berapa PTN di Indonesia. Sudah lama UGM berdiri, namun, mengapa mereka yang telah diberi kemudahan untuk menuntut ilmu, tapi setelah mereka berkuasa, malah memeras kami sebagai rakyat bawah?"

Tentu saya akan tersenyak jika mendapat pertanyaan seperti ini. Oke, mungkin bisa jadi mereka tidak tau juga bahwa banyak lulusan sarjana yang telah mendedikasikan diri nya pada Indonesia. Namun, kata kata

".... setelah mereka berkuasa, malah memeras kami sebagai rakyat bawah?"

Ini adalah hal yang perlu diperhatikan. Hidup ini hanyalah sementara (setidaknya saya percaya itu pada agama saya). Apa sebenarnya yang ingin kita tuju?

Uang?
Kekuasaan?
Tahta?
Penghargaan?

Pernah dalam suatu mata kuliah dasar, dosen saya menyatakan bahwa

"Sebenarnya, banyak yang semakin aneh, kalian bukan lah dididik untuk menjadi mental pekerja. Namun, saya tidak melarang kalian untuk menjadi seorang pegawai. Yang perlu dicatat adalah, bahwa sesungguhnya, uang bukan lah tujuan hidup. kunci dari hidup adalah mencukupkan diri atas nikmat yang telah ada."

Menarik. setidaknya itu masih terngiang di kepala saya. wah jadi kemana mana ya, kita analisa orang orang yang telah berkuasa diatas. Apa mereka seorang cendekiawan? Definisi awal cendekiawan adalah seorang yang cerdik intelek, tentu lah semua kriteria nya terpenuhi. Dengan ini saya menegaskan, BUKAN inilah cendekiawan yang akan kita harapkan. Mereka semua adalah cendekiawan, secara bahasa, namun bobrok secara moral. Menanamkan pada diri bahwa moral adalah lebih penting dari segala nya adalah hal paling utama pada cendekia, setidaknya itu bagi saya.

Pernahkan anda mendengar hal seperti ini, bahwa sesungguhnya, beberapa sd di luar negeri, memindahkan muridnya Hanya karna ketauan nyontek? Ya benar, sesungguhnya, tak peduli seberapa jelek hasil dari tes tersebut, namun Intelektual dapat diraih dengan hal singkat dan intensif, namun Moralitas, jika anak sd dari kecil telah melakukan perbuatan seperti itu, bagaimana kelak ia akan menjadi orang tua?

Ironi memang hidup ini, orang orang yang "Cecendekiawaan" menempati tahta. Mengapa mereka bisa terpilih? Karna ketidaktahuan masyarakat kita, masyarakat terlalu teriming imingi dengan hanya kampanye konser atau bahkan moneypolitic. Sebegitu mudahnya masyarakat tersuap dengan hal seperti itu. Jelaslah, kebutuhan seorang cendekiawan ++ sangatlah mutlak.

Semangat buat kita kita semua yang sedang menuntut ilmu. Jangan lupa akan bangsa sendiri, jangan lupa, bukan intelektualitas tinggi yang bangsa ini butuhkan, namun moralitas sangat baik diimbangi intelektualitas yang cukup adalah hal yang lebih dibutuhkan. Dan, mencukupkan diri atas nikmat dan rahmat Allah swt. sangat penting sehingga terhindar dari perbuatan dosa. Sekian, maaf kalo ada yang salah. Terima kasih.

You May Also Like

2 comments

  1. " Jangan lupa akan bangsa sendiri, jangan lupa, bukan intelektualitas tinggi yang bangsa ini butuhkan, namun moralitas sangat baik diimbangi intelektualitas yang cukup adalah hal yang lebih dibutuhkan."

    Semangat memberikan yang terbaik :)
    Jangan lupa, bermanfaatlah :)

    ReplyDelete